BANJARMASIN | SURYA Online - Wabah atau koloni lalat
dalam jumlah besar yang muncul sebulan terakhir dan belum diketahui penyebabnya
itu, belakangan mulai meresahkan warga Mambulung, Desa Banua Hanyar, Pandawan,
Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Seorang warga Desa Banua Hanyar
Salman, saat berada di Banjarmasin, Senin (20/6/2011) menuturkan, sebulan
terakhir koloni lalat yang begitu besar membuat masyarakat resah, karena ribuan
lalat tersebut berkeliaran di luar dan di
dalam rumah warga pada pagi dan siang hari.
Lalat-lalat tersebut menempel
pada kotoran hewan dan manusia, sembarang tempat, dinding rumah dan
barang-barang pelataran rumah tangga miliki warga.
Warga khawatir, jika hal itu
dibiarkan, lalat yang hingga di kotoran kemudian menempel di peralatan dapur
dapat menyebapkan sakit perut dan mencret-mencret. “Meski telah dibasmi dengan
cara disemprot, sepertinya lalat tersebut tidak mempan,” katanya.
Warga yang lain, Fahruraji
menambahkan, keberadaan lalat yang tidak wajar dikhawatirkan dapat menularkan
penyakit saluran pencernaan.
Selain dikhawatirkan menyebapkan
sakit perut, lalat tersebut juga cukup menganggu warga yang sedang melakukan
pesta pernikahan, dimana makanan yang disediakan secara prasmanan dan terbuka
itu dihinggapi banyak lalat, lalat menempel di gelas minuman dan berterbangan
di meja-meja makan tamu sehingga menimbulkan suasana tidak nyaman.
Dijelaskan, ciri lalat, kata dia
berwarna hitam, berukuran kecil hingga sedang, datang secara bergerombol,
sebagian ada yang menempel di tubuh manusia bahkan menggigit hingga menimbulkan
rasa gatal mirip sengatan nyamuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar